Lelaki tua itu akhirnya merenggut takdirnya. Roket-roket Yahudi mungkin telah meluluhlantakkan tubuh lumpuhnya. Tapi mereka keliru. Sebab nafas cintanya telah memekarkan bunga-bunga jihad di Palestina. Sebuah generasi baru tiba-tiba muncul ke permukaan sejarah dan hanya tahu satu kata: jihad. Dan darahnya yang tumpah setelah fajar itu, adalah siraman Allah yang akan menyuburkan taman jihad di bumi nabi-nabi itu. Dan tulang belulangnya hanya akan menjadi sumbu yang menyalakan api perlawanan dalam jiwa anak-anak Palestina.
Syeikh Ahmad Yasin, lelaki tua dan lumpuh itu, adalah keajaiban cinta. Ia hanya seorang guru mengaji. Tapi dialah sesungguhnya bapak spiritual yang menyalakan api jihad di Palestina. Ia tahu, perjuangan Palestina telah dinodai para oportunis yang menjual bangsanya. Tapi ia tetap harus melawan. Dan lumpuhnya bukan halangan. Maka ia pun meniupkan nafas cintanya pada bocah-bocah Palestina yang ia ajar mengaji. Dari tadarrus Al-Quran yang hening dan khusyu’ itulah lahir generasi baru di bawah bendera Hamas. Palestina memang belum merdeka. Tapi ia telah merampungkan tugasnya: perang telah dimulai. Ketika akhirnya ia syahid juga, itu hanya jawaban Allah atas do’a-do’anya.
Lelaki tua itu mengingatkan aku pada syair Iqbal:
Tak berwaktu cinta itu, kemarin dan esok terlepas daripadanya
Tak bertempat ia, atas dan bawah terlepas daripadanya
Bila ia mohon pada Tuhan akan keteguhan dirinya
Seluruh duniapun menjadi gunung, dan ia sendiri penunggang kuda
Sejarah adalah catatan keajaiban. Tapi cinta adalah rahasianya. Cinta adalah saat kegilaan jiwa. Bagitu cinta merasuki jiwamu, kamu jadi gila. Begitu kamu gila, energimu berlipat-lipat, lalu membulat, mendidih bagai kawah yang siap meledak dan membakar semua yang ada di sekelilingnya. Begitu energimu meledak, keajaiban tercipta. Begitulah naturanya: keajaiban-keajaiban yang kita temukan dalam sejarah tercipta dalam saat-saat jiwa itu.
Legenda keadilan Umar bin Khattab adalah keajaiban. Tafsirnya adalah cintanya pada Allah dan rakyatnya telah menjadi roh kepemimpinannya. Legenda perang Khalid bin Walid adalah keajaiban. Tafsirnya juga begitu: karena ia lebih mencintai jihad ketimbang tidur bersama seorang gadis cantik di malam pengantin. Hasan Al-Banna adalah legenda Da’wah yang melahirkan kebangkitan Islam modern. Tafsirnya juga begitu: ia lebih mencintai da’wahnya di atas segalanya.
Saat cinta adalah saat gila. Saat gila adalah saat keajaiban. Bumi bergetar saat sejarah mencatat keajaiban itu. Iqbal menyebut saat cinta itu sebagai saat jiwa jadi sadar-jaga.
Apabila jiwa yang sadar-jaga terlahir dalam raga,
Maka persinggahan lama ini, ialah dunia, gemetar hingga ke dasar-dasarnya.
Syeikh Ahmad Yasin, lelaki tua dan lumpuh itu, adalah keajaiban cinta. Ia hanya seorang guru mengaji. Tapi dialah sesungguhnya bapak spiritual yang menyalakan api jihad di Palestina. Ia tahu, perjuangan Palestina telah dinodai para oportunis yang menjual bangsanya. Tapi ia tetap harus melawan. Dan lumpuhnya bukan halangan. Maka ia pun meniupkan nafas cintanya pada bocah-bocah Palestina yang ia ajar mengaji. Dari tadarrus Al-Quran yang hening dan khusyu’ itulah lahir generasi baru di bawah bendera Hamas. Palestina memang belum merdeka. Tapi ia telah merampungkan tugasnya: perang telah dimulai. Ketika akhirnya ia syahid juga, itu hanya jawaban Allah atas do’a-do’anya.
Lelaki tua itu mengingatkan aku pada syair Iqbal:
Tak berwaktu cinta itu, kemarin dan esok terlepas daripadanya
Tak bertempat ia, atas dan bawah terlepas daripadanya
Bila ia mohon pada Tuhan akan keteguhan dirinya
Seluruh duniapun menjadi gunung, dan ia sendiri penunggang kuda
Sejarah adalah catatan keajaiban. Tapi cinta adalah rahasianya. Cinta adalah saat kegilaan jiwa. Bagitu cinta merasuki jiwamu, kamu jadi gila. Begitu kamu gila, energimu berlipat-lipat, lalu membulat, mendidih bagai kawah yang siap meledak dan membakar semua yang ada di sekelilingnya. Begitu energimu meledak, keajaiban tercipta. Begitulah naturanya: keajaiban-keajaiban yang kita temukan dalam sejarah tercipta dalam saat-saat jiwa itu.
Legenda keadilan Umar bin Khattab adalah keajaiban. Tafsirnya adalah cintanya pada Allah dan rakyatnya telah menjadi roh kepemimpinannya. Legenda perang Khalid bin Walid adalah keajaiban. Tafsirnya juga begitu: karena ia lebih mencintai jihad ketimbang tidur bersama seorang gadis cantik di malam pengantin. Hasan Al-Banna adalah legenda Da’wah yang melahirkan kebangkitan Islam modern. Tafsirnya juga begitu: ia lebih mencintai da’wahnya di atas segalanya.
Saat cinta adalah saat gila. Saat gila adalah saat keajaiban. Bumi bergetar saat sejarah mencatat keajaiban itu. Iqbal menyebut saat cinta itu sebagai saat jiwa jadi sadar-jaga.
Apabila jiwa yang sadar-jaga terlahir dalam raga,
Maka persinggahan lama ini, ialah dunia, gemetar hingga ke dasar-dasarnya.
0 comments:
Posting Komentar